Editorial Board

Muhammad Laits Meilano Mustari (Pimpinan Redaksi)
anak dari seorang ibu rumah tangga yang ulet dan seorang nelayan ulung. Ia seorang penikmat kopi, menyukai diskusi juga puisi, tetapi menolak disebut sebagai anak “indie”. Saat ini berstatus sebagai mahasiswa pascasarjana Ilmu komunikasi yang dalam beberapa tahun terakhir, menaruh minat pada kajian-kajian media kritis.

Akhmad Fathur Fahlevi (Editor)
Seorang akademisi muda yang memiliki passion mendalam terhadap dinamika komunikasi manusia. Sebagai Magister Broadcasting dan Komunikasi yang aktif mengajar di salah satu universitas terkemuka di Sulawesi Selatan, ia mengkhususkan diri dalam sosiologi komunikasi – sebuah bidang yang memungkinkannya mengeksplorasi kompleksitas interaksi sosial dan proses pembentukan makna kolektif.

Najamuddin (Editor)
Najamuddin adalah pengajar dan analis media kritis yang aktif sebagai dosen terbang di beberapa universitas di Sulawesi Selatan. Dengan keahlian mendalam dalam menganalisis mekanisme kerja media dan dampaknya terhadap konstruksi realitas sosial, ia membawa perspektif tajam tentang dinamika kekuasaan dalam produksi informasi. Pendekatan analitisnya yang mengintegrasikan teori kritis dengan konteks lokal menjadikannya suara penting dalam diskursus media kontemporer Indonesia.

Jalaluddin B (Editor)
Jalaluddin B. adalah sosok akademisi visioner dengan hampir dua dekade dedikasi di dunia pendidikan tinggi. Sebagai peneliti yang menekuni interseksi antara kajian gender, komunikasi politik, dan kelompok minoritas, beliau tidak hanya menghasilkan karya akademik bernilai tinggi—dibuktikan dengan berbagai hibah penelitian dan undangan sebagai pembicara nasional—tetapi juga menjembatani kesenjangan antara teori dan praktik melalui perannya sebagai fasilitator komunitas dan penggerak kebijakan berbasis riset. Kemampuan multidisiplinnya yang diasah melalui pengalaman sebagai penerjemah profesional, ditambah dengan posisi strategisnya dalam berbagai organisasi kajian gender dan kepemudaan, menjadikannya katalisator perubahan sosial yang mentransformasikan wacana akademik menjadi narasi pemberdayaan bagi masyarakat, khususnya dalam memahami dinamika budaya dan gender dalam konteks kearifan lokal Indonesia Timur.

Oryza Nanda Aulia (Editor)
Oryza tertarik pada hukum progresif yang mengeksplorasi ruang-ruang liminal antara teks legal dan realitas sosial. Dengan latar belakang pendidikan hukum, ia mempunyai perspektif unik yang melihat hukum bukan sekadar instrumen regulasi, melainkan sebagai kekuatan transformatif yang secara aktif membentuk dan dibentuk oleh dinamika masyarakat. Melalui pendekatan interdisipliner yang memadukan kajian hukum dengan sosiologi pengetahuan, Oryza membuka berupaya membuka tabir mekanisme tersembunyi di mana hukum tidak hanya mencerminkan realitas sosial, tetapi juga secara aktif menciptakan kategori, hierarki, dan narasi yang pada akhirnya membentuk bagaimana individu memahami posisi dan identitas mereka dalam struktur sosial yang lebih luas.

Nuzzi Ulmi (Penanggung Jawab Media Sosial)
Dengan minat yang kuat pada studi komunikasi, budaya, dan gender, Nuzzi percaya bahwa menulis adalah upaya melawan diam dan melawan lupa. Dalam tiap narasinya, ia menaruh perhatian pada komunikasi, representasi, dan suara suara yang kerap tersingkir. la membaca dunia melalui lensa kritis melihat siapa yang berbicara, siapa yang dibungkam, dan mengapa itu penting.